Pada suatu hari, ada seorang murid Al-Junaid yang ditegur karena suatu masalah kecil. Karena merasa malu, ia pun kabur dari "madrasah" Al-Junaid dan tak kembali lagi.
Beberapa hari kemudian Al-Junaid melewati pasar bersama para muridnya. Di sana Al-Junaid tiba-tiba melihat muridnya yang kabur itu. Merasa malu, si murid mengambil langkah seribu.
Beberapa hari kemudian Al-Junaid melewati pasar bersama para muridnya. Di sana Al-Junaid tiba-tiba melihat muridnya yang kabur itu. Merasa malu, si murid mengambil langkah seribu.
"Seekor burung kita terbang dari sangkar," kata Al-Junaid.
Al-Junaid menyuruh para muridnya untuk kembali ke madrasah, lalu ia sendiri mengikuti jejak muridnya yang kabur itu.
Si murid menoleh ke belakang dan melihat sang syekh mendekat, maka ia pun mempercepat langkahnya. Akhirnya ia tiba di sebuah jalan buntu. Dengan rasa malu, ia menghadapkan wajahnya ke dinding. Sang syekh pun tiba di sana.
"Anda hendak ke mana, Guru?" tanya si murid.
"Ketika seorang murid berdiri menghadap dinding, saat itulah seorang syekh dapat berguna," Jawab Al-Junaid.
Al-Junaid kemudian membawa muridnya itu kembali. Si murid tersungkur dan memohon ampunan Allah. Orang-orang yang melihat kejadian itu benar-benar merasa tersentuh, dan banyak di antara mereka yang bertobat.