Pengemis Wali


 Seorang lelaki bangkit mengemis di Majelis Junaid.

"Lelaki itu benar-benar sehat," pikir Junaid. "Sebenarnya ia bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun mengapa ia mengemis, dan menghinakan dirinya sendiri?"

Malam itu, Junaid bermimpi diberi hidangan yang tertutup dan disuguhkan di hadapannya.

"Makanlah," ia ditawari.

Saat ia membuka penutup wadah hidangan, ia melihat lelaki pengemis tadi, terbaring mati didalam wadah itu.

"Aku tidak makan daging manusia," protes Junaid.

"Lalu, mengapa engkau berkata demikian di masjid kemarin?" ia ditanya.

Junaid akhirnya sadar bahwa ia bersalah telah menghujat di dalam hatinya, dan ia telah ditegur karena gunjingan di pikiran itu.

"Aku terbangun ketakutan. Aku pun berwudlu dan salat dua rakaat. Kemudian aku pergi mencari pengemis itu. Aku melihatnya di tepi Sungai Tigris, sedang mengumpulkan sisa-sisa sayuran yang dicuci orang-orang di sana, dan ia pun memakannya.

Lelaki itu mengangkat kepala, melihatku, dan menyapaku, 'Junaid, apakah engkau telah bertobat atas pikiran-pikiranmu mengenaiku?'.

"Ya, aku telah bertobat," jawab ku.

"Kalau begitu, pergilah. 'Dialah yang menerima tobat hamba-hamba Nya. Kali ini jagalah pikiran-pikiranmu."'