Kebajikan Diri dan Kebajikan Sosial

Wasiat-wasiat Ibnu Arabi

Hendaklah engkau memperbanyak sujud, dan hendaklah engkau selalu bersama jamaah”.

Jika engkau mampu untuk tinggal di kota Syam, lakukanlah. Sebab Rasulullah SAW pernah bersabda : "Hendaklah engkau tinggal di kota Syam, karena kota itu adalah pilihan Allah di bumi-Nya. Kota itulah yang dipilih-Nya bagi hamba-hamba-Nya".

Hindarilah berbicara dengan prasangka, karena prasangka adalah sebesar-besar dusta pembicaraan. Hindarilah HASAD.

Janganlah engkau duduk dijalanan, dan jangan engkau nikahi biduan perempuan.

Jika engkau melakukan jual beli, janganlah terlalu banyak mengambil keuntungan dari barang dagangan.

Berhati-hatilah engkau, agar jangan menguasai salah satu urusan kaum muslim.

Jika engkau dipercaya untuk itu, janganlah engkau putuskan hukum di antara dua orang dalam keadaan marah, jangan pula dalam keadaan menahan keinginan buang hajat atau dalam keadaan menderita sulit buang hajat, ketika lapar dan dalam keadaan tidak tenang.

Berlaku adillah kepada kedua kakimu ketika memakai sandal atau ketika engkau meletakan salah satu kakimu di atas yang lain.

Dan jika engkau menunggangi kendaraan, janganlah meringankan kaki yang satu dan memberatkan kaki yang lain. Ketahuilah, bahwa anggota tubuhmu berada dalam penjagaanmu.

Karena itu, berlaku adillah kepadanya, karena Allah memerintahkanmu untuk berlaku adil dalam segala sesuatu yang berada dalam tanggung jawabmu. Jika engkau seorang budak, janganlah katakan kepada tuanmu "Rabbi", tetapi katakanlah "Sayyidi".

Jika engkau memiliki budak laki-laki atau perempuan, janganlah engkau katakan "Abdi" dan "Amati" (budakku), tetapi katakanlah "Ghulaami" dan "Jaaratii".

Janganlah engkau katakan kepada seseorang "Mawlaaya", karena "Mawlaa" adalah Allah.

Dan engkau dilarang untuk mengatakan "khabutsat nafsii" (jeleknya diriku), tetapi katakanlah "laqarat nafsii" (tercelanya diriku).

Jika tetanggamu meminta izin kepadamu untuk menempelkan sesuatu pada dinding rumahmu, janganlah engkau melarangnya.

Janganlah engkau melihat aurat seseorang, dan juga isi rumahnya, kecuali dengan izinnya.

Janganlah menjadikan sahabat, kecuali orang yang persahabatannya medatangkan keutamaan dalam agama dan keimananmu.

Persembahkanlah kebaikanmu kepada setiap orang yang bertakwa. Janganlah engkau berikan kepada orang yang durhaka sesuatu yang dapat menambah kedurhakaannya.

Jika engkau mempunyai istri dan engkau memukulnya karena sesuatu yang datang darinya, maka janganlah engkau menggaulinya pada saat itu.

Berhati-hatilah engkau agar jangan meminta (melihat) wajah Allah, kecuali meminta kepada-Nya melihat surga-Nya dan malaikat-Nya.

Dan janganlah engkau meminta sesuatu dari kekayaan dunia.

Janganlah engkau melamar perempuan yang sudah dilamar oleh saudaramu, dan janganlah menawar suatu barang yang telah ditawar orang lain sampai ia pergi meninggalkannya.

Jika engkau bertamu kepada suatu kaum, janganlah berpuasa kecuali dengan izin mereka.