Suatu hari, Ibrahim melihat seorang pengemis sedang meratapi nasibnya.
"Pastilah engkau membeli kemiskinan secara gratis," katanya.
"Mengapa kau berkata begitu, apakah kemiskinan itu dijual?" tanya si pengemis terheran-heran.
"Tentu saja," jawab Ibrahim.
"Aku membelinya seharga Kerajaan Balkh. Aku dapat harga murah."